Peringatan Dini BMKG Terkait Gelombang Tinggi hingga 6 Meter

Peringatan Dini BMKG Terkait Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
Ilustrasi gelombang tinggi di perairan selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. FOTO: ANTARA/Sumarwoto

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Meterologi Maritim BMKG Eko Prasetyo memperingatkan terkait gelombang tinggi, terutama di laut selatan Jawa, selatan-barat Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.

"Wilayah selatan Jawa, selatan-barat Sumatra, hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara memang gelombangnya relatif tinggi rata-ratanya," ungkapnya.

"Hampir nelayan itu sulit menemukan gelombang di bawah dua meter, sulit sekali, yang sering adalah 2-4 meter, 3-5 meter, bahkan hari ini, besok, dan lusa enam meter."

Bahkan, jika gelombang tinggi itu dibarengi dengan kejadian-kejadian penting seperti tekanan rendah di suatu daerah, kata Eko, maka akan makin mengganggu cuaca di selatan Jawa.

"Ini yang harus diantisipasi oleh masyarakat terutama nelayan. Masyarakat nelayan tidak boleh berpikir sendiri, tidak boleh berunding sendiri dengan keluarga, tapi manfaatkan informasi dari BMKG," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan melatih nelayan tentang cara mendapatkan informasi cuaca dari BMKG, termasuk bagaimana cara memahami cuaca.

"Bagaimana masyarakat beradaptasi dengan lingkungannya, itu menjadi tujuan, sehingga masyarakat berpikir 'oh perahu saya kurang bagus dengan kondisi cuaca ini, oh perahu saya pas', yang memutuskan adalah nelayan. Kami tidak bisa terlalu jauh untuk bisa melarang, hanya bisa memberikan informasi peringatan dini, masyarakat yang memutuskan," jelasnya.

Terkait dengan fenomena La Nina moderat yang sedang berlangsung saat sekarang, Eko mengatakan, La Nina merupakan fenomena global tentang iklim sehingga memicu peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

BMKG mengingatkan terkait potensi gelombang tinggi hingga 6 meter di laut selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News