Perjuangan Ibu Pencari Pasir Melawan Arus Deras Sungai
Kamis, 27 April 2017 – 07:44 WIB

Kaum ibu pencari pasir di sungai. Foto: JPG/Pojokpitu
Menurut Riyem, di desanya ada puluhan kaum ibu yang menjalani profesi pencari pasir.
"Biasanya berangkat pukul 07.00 Wib pagi hingga pukul 11.00 Wib siang," ujarnya.
Penghasilan mereka tidak menentu. Tergantung volume pasir yang tersedia di sungai.
Pasir yang mereka dapat, terlebih dahulu disimpan di lahan yang tidak jauh dari sungai, menunggu pembeli yang datang.
"Untuk satu pick-up pasir, biasanya dibandrol seharga Rp 150 ribu," imbuhnya.
Tak pernah berdebat tentang emansipasi, wanita-wanita tangguh pencari pasir ini, memberi kontribusi yang berarti bagi keluarga yang mereka cintai.(pul/jpnn)
Kaum ibu di Magetan, Jatim rela mencari pasir di tengah derasnya arus sungai demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Indibiz Diskon Besar-besaran hingga 31 Mei, Buruan Berlangganan
- Peringati Hari Kartini, PIKK PLN IP UBH Gelar Workshop Kembangkan Bisnis Kopi Rumahan
- Perempuan Berkarya Lintas Generasi Gelorakan Semangat Kartini Lewat Aksi Nyata
- Peringati Hari Kartini, BEM UNUSIA Soroti Kontribusi Perempuan Dalam Pembangunan Nasional