Perkembangan Terbaru Pembangunan Smelter Freeport
Sebelumnya, ada banyak pertimbangan lokasi selain Gresik untuk membangun smelter tersebut. Misalnya, Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB.
Pada akhirnya, pemilihan Gresik, tepatnya di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), didasarkan pada pertimbangan pasokan energi seperti listrik, lokasi yang strategis, dan kapasitas smelter.
Di Gresik, limbah smelter dapat dimanfaatkan untuk produksi pupuk maupun semen.
Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot menuturkan, pemerintah akan mengevaluasi perkembangan pembangunan smelter setidaknya enam bulan sekali.
’’Jika perkembangannya tidak sesuai dengan yang disampaikan ke pemerintah, izin ekspornya bakal dicabut,’’ tegasnya.
Pemerintah melalui tim pengawas independen (independent verificator) memastikan perusahaan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian sesuai dengan jadwal.
Jika perusahaan bisa membangun smelter sesuai dengan rencana yang dimasukkan kepada pemerintah, izin ekspor tetap diberikan.
’’Sebaliknya, jika tidak, izin ekspornya bisa dicabut. Namun, membangun smelter tetap harus dilanjutkan,’’ tuturnya.
PT Freeport Indonesia (PT FI) terus mengebut pembangunan smelter setelah melakukan divestasi saham ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
- Info dari Kejagung soal Penyitaan 5 Smelter terkait Korupsi Timah
- Freeport Indonesia Gelar Buka Bersama dan Berbagi dengan 1.000 Anak Yatim & Duafa
- PLN Memastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik pada April-Juni 2024
- Timah Sederhana
- Smelter Tembaga PTFI Didorong Memberi Nilai Tambah untuk Indonesia
- Kisah Berpuasa di Tambang Bawah Tanah PTFI