Perkembangan Terbaru Pembangunan Smelter Freeport

Perkembangan Terbaru Pembangunan Smelter Freeport
Aktivitas tambang PT Freeport Indonesia. Foto: dok/Radar Timika

Sebelumnya, ada banyak pertimbangan lokasi selain Gresik untuk membangun smelter tersebut. Misalnya, Papua dan Nusa Tenggara Barat (NTB.

Pada akhirnya, pemilihan Gresik, tepatnya di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), didasarkan pada pertimbangan pasokan energi seperti listrik, lokasi yang strategis, dan kapasitas smelter.

Di Gresik, limbah smelter dapat dimanfaatkan untuk produksi pupuk maupun semen.

Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot menuturkan, pemerintah akan mengevaluasi perkembangan pembangunan smelter setidaknya enam bulan sekali.

’’Jika perkembangannya tidak sesuai dengan yang disampaikan ke pemerintah, izin ekspornya bakal dicabut,’’ tegasnya.

Pemerintah melalui tim pengawas independen (independent verificator) memastikan perusahaan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian sesuai dengan jadwal.

Jika perusahaan bisa membangun smelter sesuai dengan rencana yang dimasukkan kepada pemerintah, izin ekspor tetap diberikan.

’’Sebaliknya, jika tidak, izin ekspornya bisa dicabut. Namun, membangun smelter tetap harus dilanjutkan,’’ tuturnya.

PT Freeport Indonesia (PT FI) terus mengebut pembangunan smelter setelah melakukan divestasi saham ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News