Perlindungan Orang Utan harus Dimulai dari Menjaga Habitat Aslinya

Perlindungan Orang Utan harus Dimulai dari Menjaga Habitat Aslinya
Alba si orang utan Albino yang telah dilepasliarkan KLHK beberapa waktu lalu. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Peneliti Ecology and Conservation Center for Tropical Studies (Ecositrop) Yaya Rayadin menyebutkan saat ini habitat orang utan sangat terancam. Hal ini berdampak pada menurunnya populasi hewan primata tersebut.

Yaya menuturkan, untuk bisa melindungi orang utan, harus dijaga habitat aslinya agar tidak bergesekan dengan makhluk lain, terutama manusia.

"Perlindungan terhadap orang utan masih menghadapi persoalan yang sama. Habitat mereka semakin sempit karena dipergunakan untuk perkebunan, pertambangan, hutan tanaman,” ujar Yaya.

Dia menyebutkan bahwa kasus-kasus seperti orang utan ditembak, terjerat, dan lain-lain hanya menjadi bagian kecil kasus konflik dengan manusia.

Apabila ingin memberi perlindungan maka agenda besarnya adalah memelihara dan menjaga habitat orang utan, agar bisa tetap leluasa mencari makan dan berkembang biak.

Persoalan pengelolaan habitat tidak berhenti di situ saja karena perlindungan habitat orang utan ini berhadapan dengan perambahan hutan dan penebangan liar yang juga bisa mengancam kelangsungan satwa ini di habitatnya

Pemerintah selain mengeluarkan berbagai kebijakan untuk melindungi habitat orang utan, juga punya tanggung jawab wilayah untuk terlibat secara langsung melindungi orang utan yang ada di kawasan taman nasional maupun areal konservasi.

Menurut Yaya beban melindungi habitat orang utan tersebut haruslah dibagi juga kepada pihak swasta, karena faktanya hampir 90 persen populasi orangutan justru berada diluar kawasan konservasi

Habitat orang utan harus dijaga habitat aslinya agar tidak bergesekan dengan makhluk lain terutama manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News