Permintaan Ekspor Wagyu Meningkat Saat Pandemi dan Australia Ikut Merasakannya
Permintaan terus mengalir
Perusahaan Pertanian Australia (AACo) adalah pengelola kawanan sapi Wagyu terbesar di Australia.
Laporan keuangan tahun 2020/21 menunjukkan harga daging rata-rata per kilogramnya meningkat 8 persen, atau naik AU$15,50 per kilogram dan nilai ternaknya, yang didominasi oleh sapi F1 Wagyu, meningkat sebesar AU$64 juta.
Pada rapat umum tahunan minggu ini, ketua AACo Donald McGauchie mengatakan "tantangan paling jelas" adalah gangguan pada pasar restoran dan layanan makanan.
"Pada tahun yang baru saja berlalu, para koki sangat dibatasi. Ini berdampak pada penjualan AACo melalui jaringan layanan makanan yang ada," katanya.
"Sebagai responnya, tim AACo telah bekerja keras untuk mengembangkan saluran penjualan ritel kami yang berjalan paralel."
Donald McGauchie mengatakan perusahaan telah mampu menangkap peluang baru selama pandemi, dan menurutnya fundamental untuk daging sapi berkualitas tinggi tetap kuat.
"Permintaan pada produk kami terus mengalir dari kelas menengah dunia, termasuk pasar masakan rumahan gourmet yang berkembang," katanya.
"Kami mengharapkan permintaan terus tumbuh."
Meski banyak restoran tutup karena pembatasan aktivitas warga, permintaan daging sapi Wagyu dari Australia malah lebih banyak ketimbang pasokannya
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama