Permintaan Mata Uang Kripto Diprediksi Meningkat, Ini Analisisnya

Permintaan Mata Uang Kripto Diprediksi Meningkat, Ini Analisisnya
Permintaan mata uang Kripto diprediksi meningkat. Foto dok. Octa

jpnn.com, JAKARTA - Halving Bitcoin adalah peristiwa penting dalam sejarah mata uang kripto major yang menunjukkan penerbitannya terbatas dan mekanismenya untuk melawan inflasi. Tahun ini kejadian halving keempat terjadi pada 20 April 2024 lalu. 

Banyak yang meyakini bahwa Bitcoin, dengan sifat deflasinya, memiliki posisi bagus untuk menjadi penyimpanan nilai andal dalam perekonomian dunia tidak stabil, layaknya emas tradisional tetapi versi digital.

"Secara historis, dengan setiap siklus baru yang mengikuti peristiwa halving, harga Bitcoin mencapai puncak baru," kata Kar Yong Ang, analis keuangan Broker Internasional Octa dalam keterangannya, Jumat (26/4). 

Kar Yong Ang mencontohkan di akhir tahun 2013, sekitar satu tahun setelah halving pertama, Bitcoin mencapai harga USD 1.200. Siklus pasar berikutnya memuncak di USD 20K per Bitcoin di akhir tahun 2017, dan naik hingga USD 69K di akhir tahun 2021 sebelum jatuh lagi. 

Namun, selama enam bulan terakhir ini, nilai BTC telah naik sekitar 140 persen. Sebagai perbandingan, selama periode waktu sama, harga Ethereum, yaitu mata uang kripto terbesar kedua, hanya meningkat sebesar 85 persen.

"Situasi saat ini unik, Bitcoin untuk pertama kalinya, melampaui puncak sebelumnya sebelum halving, mencapai USD 73 ribu di bulan Maret 2024," ujarnya. 

Hadiah per blok telah dikurangi dari 6,25 BTC menjadi 3,215 BTC. Pemotongan berikutnya akan terjadi di tahun 2028, yang akan mengurangi hadiahnya menjadi 1,5625 BTC. 

Halving ke-64 akan terjadi sekitar tahun 2140, yang berarti 21 juta koin telah ditambang, dan penerbitan Bitcoin baru akan dihentikan.

Permintaan mata uang Kripto diprediksi meningkat, ini analisisnya analis keuangan Broker Internasional Octa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News