Permintaan Menanjak, Harga Minyak Dunia Naik, Masih Bakal Lanjut?

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Kenaikan harga minyak dunia ditopang permintaan bahan bakar musim panas yang tinggi, sementara pasokan tetap ketat karena sanksi terhadap minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 52 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di USD 114,65 per barel.
Kontrak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berakhir pada Selasa (21/6), ditutup pada USD 110,65 dengan kenaikan USD 1,09 atau 1,0 persen.
Kontrak WTI untuk Agustus yang lebih aktif terangkat USD 1,53 menjadi USD 109,52.
Kedua kontrak acuan membukukan kerugian mingguan pekan lalu. WTI mengalami kerugian mingguan pertama dalam delapan minggu dan untuk Brent yang pertama dalam lima minggu.
"Anda memiliki beberapa orang yang melompat ke sini untuk membeli di harga terendah atau apa yang mereka harapkan adalah posisi terbawah pasar," kata direktur energi berjangka di Mizuho di New York Robert Yawger.
Rata-rata pergerakan 50 hari untuk kontrak berjangka bulan depan AS menyentuh level tertinggi sejak 2008, dan Brent menyentuh level tertinggi sejak 2013.
Harga minyak dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi ada kemungkinan lebih tinggi
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung