Permohonan Borneo FC Pada Presiden dan Menpora

Permohonan Borneo FC Pada Presiden dan Menpora
Menpora Zainudin Amali (kanan) berbicara dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) di sela konferensi pers terkait penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional di Jakarta, Selasa (29/9/2020). (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Mauritius contohnya, menjadi negara Afrika pertama yang mengakhiri kompetisinya 19 Maret tahun lalu atau jauh sebelum Eropa yang lebih ganas disapu COVID-19 mengambil keputusan menunda atau membatalkan kompetisi sepak bola profesionalnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Mauritius Didier Gnanapragassa beralasan liga dan negara itu tak tahu pasti kapan pandemi berakhir sehingga lebih baik kompetisi dihentikan saja.

Ghana juga begitu, pada 2 Juli 2020 mereka mengumumkan membatalkan musim kompetisi 2019/2020.

Ghana tak memutuskan siapa juara musim itu yang sudah separuh jalan, sebaliknya Kenya membatalkan musim sembari memutuskan Gor Mahia yang memuncaki klasemen sebagai juara liga.

Sementara di Eropa, pada 2 April Pro League Belgia menjadi liga besar Eropa pertama yang membatalkan kompetisi dengan menobatkan Club Bruges sebagai juara musim yang terpotong pandemi.

Belanda menyusul pada 25 April 2020, bahkan memutuskan tidak ada juara, pun tak ada degradasi, untuk musim yang batal itu.

Sedangkan Ligue 1 Prancis menghentikan kompetisi pada 30 April dengan memutuskan pemimpin klasemen Paris Saint Germain sebagai juara.


Demi Sepakbola Profesional

Borneo FC menyampaikan permohonan khusus kepada Presiden Joko Widodo dan Menpora Zainuddin Amali.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News