Permohonan Borneo FC Pada Presiden dan Menpora

Permohonan Borneo FC Pada Presiden dan Menpora
Menpora Zainudin Amali (kanan) berbicara dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) di sela konferensi pers terkait penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional di Jakarta, Selasa (29/9/2020). (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)


Karena Bisa Merusak Citra

Beberapa waktu lalu FIFA mengambil keputusan tegas menunda Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar tahun ini di Indonesia karena alasan pandemi tak kunjung mereda.

Mengecewakan tetapi keputusan di tengah belum pastinya akhir pandemi, sekalipun vaksin sudah tersedia, memang harus diambil ketimbang terus bergulat dengan penantian yang tak kunjung pasti.

Liga dan klub-klub memang sudah siap menggelar kompetisi tanpa disaksikan penonton seperti berlaku di Eropa dan dipusatkan di beberapa tempat.

Tetapi momen itu sepertinya sudah lewat, paling tidak banyak klub, pelatih dan pemain kini lantang menyerukan kompetisi dihentikan.

Untuk itu, keputusan harus diambil demi meminimalkan dampak buruk pandemi mengingat saat ini saja sejumlah klub sudah meringis kesakitan dihantam dampak pandemi dan penundaan.

PSMS Medan yang resmi meminta kompetisi Liga 1 dan 2 dihentikan bahkan mengaku menelan kerugian yang tidak sedikit, termasuk harus terus membayar gaji pemain karena kontrak dalam sepak bola profesional memang mengamanatkan demikian.

Pemain asing yang hengkang dan sponsor yang bisa menarik diri seperti dialami Persipura Jayapura adalah juga akibat lain dari ketidakmenentuan.

Borneo FC menyampaikan permohonan khusus kepada Presiden Joko Widodo dan Menpora Zainuddin Amali.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News