Begini Caranya Perokok Lindungi Paru-paru dari Kerusakan
Risiko terkena kanker paru-paru pun bisa turun hingga 50 persen setelah 10 tahun berhenti merokok.
Kondisi ini berbeda bila seorang perokok tak kunjung berhenti merokok.
Kebiasaan merokok telah dikaitkan dengan peluang terkena kanker paru-paru sebesar 20-50 kali lipat dan kematian sekitar 80 persen.
Sementara perokok pasif, risiko mengalami kanker paru-paru dan meninggal dunia meningkat 20-30 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hanya dengan satu tarikan napas saja maka ratusan racun dalam asap rokok mulai merusak paru-paru.
Ketika asap dihirup, struktur yang menyapu lendir dan kotoran dari saluran udara menjadi lumpuh, memungkinkan zat beracun masuk ke paru-paru dengan lebih mudah.
Kondisi yang terjadi kemudian, penurunan fungsi paru-paru dan memunculkan sesak napas karena peradangan saluran udara dan penumpukan lendir di paru-paru.
?
Kerusakan serupa juga dihasilkan rokok elektrik atau vape.
Anda seorang perokok dan ingin melindungi paru-paru dari kerusakan? Dokter spesialis penyakit dalam menyarankan begini.
- Pemerintah RI Diharapkan Bisa Memaksimalkan Produk Tembakau Alternatif
- Vape Dinilai Efektif Bantu Perokok Dewasa Beralih dari Kebiasaan Merokok
- Tekan Prevalensi Merokok, Asosiasi Pelaku Usaha Dorong Pemanfaatan Produk Tembakau Alternatif
- Praktisi Kesehatan Nilai Pemerintah Harus Mengatur Akses Vape
- Indonesia Disarankan Tiru Swedia & Norwegia untuk Turunkan Prevalensi Merokok
- Produk Tembakau Alternatif Berpotensi Tekan Prevalensi Merokok