Perpanjangan PPnBM DTP Belum Diketok, Honda Sebut Penjualan Mobilnya Anjlok
jpnn.com, JAKARTA - Program Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) diakui PT Honda Prospect Motor (HPM) sangat membantu pemulihan penjualan kendaraan selama pandemi.
Oleh karena itu, kepastian perpanjangan PPnBM DTP untuk tahun ini sangat ditunggu pelaku industri otomotif.
HPM mengakui belum jelasnya perpanjangan program PPnBM DTP cukup mengganggu pemesanan mobil.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy menyebut penjualan mobil Honda mengalami penurunan hingga 50 persen pada Januari.
Penurunan itu akibat belum jelasnya perpanjangan program PPnBM DTP 2022.
"Pemesanan mobil baru kami hingga 9 Januari 2022 jika dibandingkan dengan tanggal 9 Desember 2021 itu kami drop sampai 50 persen," ungkap Yusak Billy.
Penurunan itu, menurut Yusak, disebabkan konsumen banyak menahan pembelian sembari menunggu kepastian perpanjangan relaksasi PPnBM sampai jelas dan sah dikeluarkan pemerintah.
Berakhirnya program PPnBM DTP pada 31 Desember 2021 secara otomatis membuat harga jual mobil pun kembali berubah karena tidak lagi mendapat diskon pajak.
Honda Prospect Motor (HPM) mengaku terjadi penurunan penjualan mobil Honda pada awal Januari 2022
- AHM Optimistis Setelah Lebaran 2024, Pasar Sepeda Motor Kembali Bergairah
- Konon, Honda Berminat Meminang Pedro Acosta Menggantikan Joan Mir
- Lindungi Konsumen, HPPI Minta Distributor Pakai Produk Asli
- Luca Marini Menemukan Kelemahan Motor Honda RC213V
- Honda dan Nissan Bersiap Mengembangkan Mobil Listrik Bersama
- Upgrade Rp 7 Jutaan, Ini Beda Stylo 160 Vs Scoopy 2024