Persaingan Kian Ketat Untuk Mendapatkan Visa Tinggal Tetap di Australia

Sejak 1 Juli 2018, persyaratan untuk pengajuan visa pekerja trampil ke Australia naik dari 60 menjadi 65.
Namun menurut salah sebuah situs agen migrasi di Australia, seseorang yang ingin mendapatkan visa permanen mereka yang memiliki angka 70 sampai 75 besar kemungkinan mendapatkan undangan untuk mengajukan permohonan untuk mendapatkan visa permanen.

Hal itulah yang sekarang dialami oleh Susan Purba yang lulus dari Universitas RMIT di Melbourne dengan gelar S1 Akuntansi.
Sejak bulan Desember 2017, Susan terus menetap di Melbourne dengan mendapatkan visa tinggal sementara dengan harapan nantinya bisa mendapatkan visa permanen sebelum visa tinggal sementara itu berakhir bulan Oktober 2019.
Namun dalam percakapannya dengan agen migrasi Susan mendapat informasi bahwa syarat pengajuan visa permanen ini semakin sulit dari tahun ke tahun.
"Makin tahun makin susah karena pendatang dari negara lain makin banyak. Dan untuk menggunakan persyaratan bidang Akuntansi, agak mustahil karena poinnya tinggi yaitu 75."
Demi status permanen, Susan juga sempat diusulkan oleh agen migrasi untuk mendaapt gelar sarjana di bidang pendidikan karena standar poinnya lebih rendah yaitu 65.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina