Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak AS Hancur Lebur, di Bawah Nol Dolar

Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak AS Hancur Lebur, di Bawah Nol Dolar
Kilang minyak lepas pantai. Ilustrasi Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - Pertama kalinya dalam sejarah, harga minyak mentah berjangka AS anjlok di bawah nol dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).

Hal ini karena terjadi kelebihan pasokan yang disebabkan situasi di tengah hantaman virus corona, ketika para pedagang yang putus asa membayar untuk menyingkirkan minyak yang kontraknya akan berakhir Selasa.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot 55,9 dolar AS atau lebih dari 305 persen, menjadi menetap di -37,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa -40,32 dolar AS per barel.

Harga minyak negatif menyiratkan bahwa produsen akan membayar pembeli untuk mengambil minyak dari tangan mereka.

Ini menandai pertama kalinya kontrak berjangka minyak diperdagangkan negatif dalam sejarah, menurut Dow Jones Market Data. Kontrak Mei berakhir pada Selasa.

Kontrak WTI untuk penyerahan Juni juga jatuh lebih dari 18 persen menjadi 20,43 per barel.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun 2,51 dolar AS atau sembilan persen menjadi ditutup pada 25,57 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Penurunan Brent tidak sederas WTI karena lebih banyak tempat penyimpanan tersedia di seluruh dunia.

Pertama kali dalam sejarah, harga minyak mentah berjangka AS di bawah nol dolar AS, dampak pandemi virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News