Pertamina Ancang-ancang Bangun Dua Kilang

Pertamina Ancang-ancang Bangun Dua Kilang
Pertamina Ancang-ancang Bangun Dua Kilang

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Program dan Pembinaan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Tjahjono mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengatur waktu pertemuan dengan Pertamina guna membahas rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RKTM) agar pemerintah menghapus BBM RON 88 (premium).

"Kita akan lihat kesiapan Pertamina. Kalau enggak begitu, akan dibuang ke mana RON 88?" tuturnya, kemarin.

Sambil menunggu waktu yang tepat, pola pemberian subsidi juga sedang dibahas. Sesuai semangat Tim RTKM, perlu hitungan yang lebih mudah dalam memberikan subsidi. Apakah nanti ada muncul dua jenis pertamax, dia belum bisa menjawab. "Belum tahu. Itu nanti sedang dibahas," jawabnya.

Lantaran belum tahu pastinya, dia mengaku tidak tahu saat ditanya nama baru untuk pertamax bersubsidi itu. Yang pasti nanti akan ada penyesuaian untuk pertamax dan solar non subsidi. Bisa jadi, kepastian muncul setelah pemerintah mengetok palu tanda setuju dengan rekomendasi tim.

"Pak Menko (Menko Perekonomian Sofyan Djalil, red) kan bilang tunggu sampai tutup tahun, akan ada kebijakan baru," terangnya.

Pertamina sendiri selaku penyalur mengatakan siap menjalankan keputusan pemerintah. Namun, Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito kembali menegaskan perlunya kehati-hatian dalam memberikan keputusan. Sebab, tidak boleh sehari pun distribusi BBM berhenti.

Kekhawatiran akan kilang-kilang yang tidak cocok untuk pertamax, kecuali Kilang Balongan, sebenarnya sudah masuk dalam rencana pengembangan. Menurut Direktur  Pengelolan bidang Usaha Pengolahan serta Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang, pihaknya bakal membangun dua kilang.

Saat ini, ada dua lokasi yang sudah masuk dalam kajian. Yakni, di Bontang dan di Tuban yang memanfaatkan fasilitas kilang PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Untuk kawasan timur Indonesia, Pertamina juga berencana membangun kilang. Entah di Lombok, atau Sulawesi.
       
"Masih kami kaji, apakah kami perlu membangun besar dengan kapasitas 300 ribu barel per hari sehingga cuma butuh 2-3 kilang baru, atau membangun kecil-kecil tapi tersebar," terangnya.
       
Khusus untuk kilang TPPI, dia menegaskan pemanfaatan itu penting untuk mendongkrak stok pertamax.

JAKARTA - Direktur Program dan Pembinaan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Tjahjono mengatakan, saat ini pemerintah sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News