Pertamina Geothermal Energy Tawarkan 25% Saham ke Publik

Pertamina Geothermal Energy Tawarkan 25% Saham ke Publik
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto dok PGE

Surat Efektif OJK atas Pernyataan Pendaftaran IPO PGE diharapkan bisa diperoleh pada 16 Februari 2023 sehingga masa penawaran umum perdana saham PGE dijadwalkan pada 20 Februari 2023 hingga 22 Februari 2023.

Pencatatan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 24 Februari 2023.

Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, PGE memiliki peran yang besar baik bagi Pertamina maupun Indonesia.

PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di 6 area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Pemanfaatan yang dilakukan oleh PGE dari energi geothermal telah berhasil membuat 2.085.000 rumah di Indonesia teraliri listrik.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) menggelar paparan publik dan telah mendapatkan Surat Izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News