Pertumbuhan Ekonomi Paling Lelet sejak 2009

Pertumbuhan Ekonomi Paling Lelet sejak 2009
Foto: dok.Jawa Pos

Dari sisi penerimaan, pendapatan pajak ditargetkan meningkat hingga 30 persen, namun hingga bulan Mei 2015, penerimaan tercatat turun sebanyak 1,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
        
"Upaya memperkenalkan pelaporan pajak dan langkah refomasi lainnya adalah hal positif. Tapi diperlukan lebih banyak lagi upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak . Selain itu, Indonesia dapat bertindak dengan meningkatkan belanja infrastruktur yang berkualitas selama tetap menjaga defisit fiskal dalam batasan 3 persen dari PDB. Perbaikan infrastruktur akan mengurangi biaya logistik dan harga berbagai barang dan jasa, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan," paparnya.
       
Sementara itu, pemerintah Indonesia tetap optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2015. Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara meyakini realisasi"pertumbuhan ekonomi"Indonesia di kuartal II diproyeksi mencapai 5 persen, kemudian kuartal III sebesar 5,4 persen dan 5,7 persen di kuartal akhir 2015.
       
"Ada 50 prediksi pertumbuhan ekonomiIndonesia di meja saya, di antaranya dari Bank Indonesia 5 persen-5,4 persen, Bank Dunia 4,7 persen, ADB 5 persen dan OECD memproyeksikan 4,9 persen. Tapi biarkan saja, yang penting kita harus percaya diri terhadap kemampuan ekonomi kita," tegasnya. (ken/dee)

 


JAKARTA - Sejumlah lembaga pinjaman multilateral melakukan koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 . Asian Development Bank


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News