Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan, NFA Gandeng BMKG Integrasikan Data Iklim-Cuaca

Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan, NFA Gandeng BMKG Integrasikan Data Iklim-Cuaca
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi (tengah) pada Rakornas BMKG 2022 di Jakarta, Selasa (9/8). Foto: Badan Pangan Nasional

“Terintegrasinya data pangan dan cuaca akan memperkuat ekosistem pangan kita. Dengan dukungan data iklim dan cuaca di seluruh wilayah secara real time aktivitas pertanian dapat berjalan lebih efektif serta meminimalisir kerugian usaha yang dijalankan para petani, peternak, dan nelayan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief menambahkan, di samping penguatan dan integrasi data, inovasi dalam aspek operasional juga menjadi hal yang harus dilakukan, salah satunya melalui penerapan smart farming untuk mendorong peningkatan produksi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan saat ini fenomena iklim makin sulit diprediksi, sehingga peran teknologi dan data analisis menjadi sangat krusial.

Mengintegrasikan data iklim dan cuaca dengan data pangan secara presisi dapat membantu para petani mengatur masa tanam sehingga diharapkan memicu produktivitas.

Langkah selanjutnya ialah menerjemahkan hasil data teknis tersebut ke dalam bahasa yang mudah diterima publik khususnya para petani dan nelayan. Terkait hal tersebut, BMKG siap mengedukasi petani dan nelayan ager lebih memahami fenomena cuaca. (antara/jpnn)


Badan Pangan Nasional atau NFA menggandeng BMKG guna memitigasi dampak perubahan iklim terhadap stabilitas dan ketersediaan pangan nasional.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News