Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan, NFA Gandeng BMKG Integrasikan Data Iklim-Cuaca
“Terintegrasinya data pangan dan cuaca akan memperkuat ekosistem pangan kita. Dengan dukungan data iklim dan cuaca di seluruh wilayah secara real time aktivitas pertanian dapat berjalan lebih efektif serta meminimalisir kerugian usaha yang dijalankan para petani, peternak, dan nelayan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief menambahkan, di samping penguatan dan integrasi data, inovasi dalam aspek operasional juga menjadi hal yang harus dilakukan, salah satunya melalui penerapan smart farming untuk mendorong peningkatan produksi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan saat ini fenomena iklim makin sulit diprediksi, sehingga peran teknologi dan data analisis menjadi sangat krusial.
Mengintegrasikan data iklim dan cuaca dengan data pangan secara presisi dapat membantu para petani mengatur masa tanam sehingga diharapkan memicu produktivitas.
Langkah selanjutnya ialah menerjemahkan hasil data teknis tersebut ke dalam bahasa yang mudah diterima publik khususnya para petani dan nelayan. Terkait hal tersebut, BMKG siap mengedukasi petani dan nelayan ager lebih memahami fenomena cuaca. (antara/jpnn)
Badan Pangan Nasional atau NFA menggandeng BMKG guna memitigasi dampak perubahan iklim terhadap stabilitas dan ketersediaan pangan nasional.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- BMKG Sebut Ada Risiko Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Ini
- Prakiraan Cuaca Riau 23 April 2024, BMKG: Waspada Petir, Hujan Lebat
- Hujan Lebat Diperkirakan Guyur Sebagian Besar Daerah
- Gempa Magnitudo 5,1 Bikin Warga Pacitan Takut
- Prakiraan Cuaca di Sulut Beberapa Hari ke Depan, Waspadai Banjir & Tanah Longsor
- BMKG: Titik Panas di Kaltim Alami Penurunan