Perusahaan Es di Anambas Ramai-ramai Ajukan Tutup, Ada Apa?

Perusahaan Es di Anambas Ramai-ramai Ajukan Tutup, Ada Apa?
Perusahaan Es di Anambas Ramai-ramai Ajukan Tutup, Ada Apa?

Yunizar mengakui pada saat dikelola oleh pusat memang pabrik es besar. Karena pabrik es besar, banyak nelayan dari luar daerah datang ke Antang untuk membeli es tapi sekarang tidak ada lagi.

“Dulu besar karena murni biaya produksinya disubsidi pemerintah dari BBM hingga tenaga kerjanya. Mungkin karena dulu banyak kapal dari luar daerah yang membeli es, jadi disubsidi," ujarnya.

"Tapi sekarang sudah tidak ada lagi kapal yang masuk ke Antang, jadi tidak lagi disubsidi. Mungkin kapal-kapal itu ngedrop ikan di daerah yang ada pabrik pengalengan ikan,” tambahnya.

Salah seorang warga Antang Desa Tarempa Timur, Syukrillah, mengatakan, pabrik es yang ada di Antang tersebut memang masih produksi namun dibatasi yakni 20 ton per hari. 20 ton tersebut dibagi kepada nelayan yang sudah memesan es. Menurutnya, 20 ton perhari tesrebut kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nelayan lokal. Kadang nelayan lokal membeli es dari warga jika tidak kebagian es dari pabrik itu.

“Kadang kalau tidak beroperasi ada juga nelayan yang membeli es dari warga,” ungkapnya lagi. (jpnn)


ANAMBAS - Sejumlah perusahaan es di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) ramai-ramai mengajukan tutup ke pemerintahan setempat. Penyebabnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News