Perusahaan Kosmetik Australia Dilarang Gunakan Microbeads Per Juli Mendatang
Senin, 29 Februari 2016 – 12:35 WIB

Perusahaan Kosmetik Australia Dilarang Gunakan Microbeads Per Juli Mendatang
Menteri Lingkungan Australia, Greg Hunt mengancam perusahaan kosmetik untuk secara sukarela menghentikan penggunaan microbeads didalam produknya. Jika tidak pemerintah akan menerbitkan aturan pelarangan microbeads, partikel kecil yang ditemukan di produk sabun pembersih wajah dan juga sabun mandi.
Dalam laporan 7.30 ABC, seorang juru bicara industri dari kelompok Accord,Craig Brock, mengatakan "Dibalik penggunaan microbeads ada konsekwensi yang tidak disadari masyarakat." "Itu semua berhubungan dengan apa yang terjadi pada limbah yang berasal dari rumah tangga kita," katanya. Jon Dee, yang menjalankan kampanye menentang penggunaan microbeads, sangat senang dengan pengumuman dari pemerintah ini. "Mengingat kalau saat ini ada miliaran microbeads plastik yang berakhir di perairan kita, kami menyambut gembira pengumuman Menteri Greg Hunts,"katanya. Perusahaan telah setuju untuk secara sukarela untuk menghentikan penggunaan microbeads termasuk Unilever, L'Oreal, Beiersdorf (yang memproduksi produk kosmetika Nivea), Reckitt Benckiser (produsen produk Clearasil), Johnson and Johnson, The Body Shop, Ella Bache dan Clarins. Raksasa retail, Woolworths dan Coles juga berkomitmen untuk menghentikan penggunaan microbeads dalam produk label pribadi mereka.
Baca Juga:
Menteri Lingkungan Australia, Greg Hunt mengancam perusahaan kosmetik untuk secara sukarela menghentikan penggunaan microbeads didalam produknya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina