Perusahaan Pelayaran Pengangkutan Barang Menjerit

Perusahaan Pelayaran Pengangkutan Barang Menjerit
Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Keberadaan tol laut di Maluku Utara (Malut) meresahkan perusahaan pelayaran pengangkutan barang. Sebab mereka kalah bersaing dalam hal biaya transportasi sehingga pengusaha beralih ke kapal tol laut.

Kepala PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Ternate Dodi Iwan Priambodo mengatakan, tarif jasa angkutan kapal tol laut lebih murah  dibandingkan tarif kapal barang SPIL. Misalnya tarif tol laut Makassar per kontainer dihitung Rp 4.500.000 sudah termasuk ongkos bongkar muat. Sementara SPIL tarifnya sekitar Rp 5.500.000 belum termasuk biaya bongkar muat.

“Kami tidak mungkin mematok tarif angkutan kapal seperti tol laut, karena kapal tol laut disubsidi pemerintah. Untuk itu kami mencoba meningkatkan pelayanan agar menjadi lebih baik lagi untuk menarik minat pengusaha menggunakan jasa SPIL,” ujar Dodi seperti dilansir Malut Post (JPNN group).

Selain itu, Dodi menuturkan, tidak semua komoditas bakal dimuat di kapal tol laut. Ia mengakui selama ini biaya angkutan barang tinggi karena banyak pos di pelabuhan. Karena itu biaya tinggi di Pelabuhan Ahmad Yani harus dievaluasi, sehingga biaya transportasi bisa ditekan.

“Banyak pos-pos di pelabuhan yang seharusnya tidak ada namun diadakan sehingga menyebabkan biaya tinggi. Ini harus dievaluasi sehingga dapat menekan biaya angkutan,” harap Dodi.(JPG/tr-03/onk/fri/jpnn)

TERNATE – Keberadaan tol laut di Maluku Utara (Malut) meresahkan perusahaan pelayaran pengangkutan barang. Sebab mereka kalah bersaing dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News