Perusahaan Penerbangan Susi Pudjiastuti Digoyang Pandemi Corona, Terancam Bangkrut

Perusahaan Penerbangan Susi Pudjiastuti Digoyang Pandemi Corona, Terancam Bangkrut
Susi Pudjiastuti. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

Untuk itu, Susi berharap agar pemerintah membuat panduan yang jelas tentang situasi normal baru untuk mendukung para pelaku usaha.

"Misalnya, membebaskan kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). We are not running," tukas Susi.
 
Susi Air adalah masakapai penerbangan perintis yang dioperasikan oleh PT ASI Pujiastuti Aviation dengan penerbangan berjadwal dan charter.

Berkantor-pusat di Pangandaran, Jawa Barat,  Susi Air beroperasi dari tujuh pangkalan utamanya di Medan, Jakarta, Balikpapan, Kendari, Bandung, Cilacap, dan Sentani.

Susi Air awalnya didirikan pada 2004 untuk mengantarkan muatan perikanan dari perusahaan lain milik Susi, PT ASI Pudjiastuti. 

Gempa bumi Samudera Hindia 2004 yang terjadi di pesisir barat Sumatera beberapa saat setelah dua pesawat pertama Susi Air dipesan yaitu jenis Cessna Grand Caravan, langsung digunakan untuk membantu pengiriman peralatan dan obat-obatan bagi regu penolong.

Pada 2005 Grand Caravan ketiga bergabung dengan armada Susi Air sehingga Susi Air bisa memulai penerbangan berjadwal dari Medan.

Selanjutnya selain beberapa Grand Caravan tambahan, Diamond Twin Star, Pilatus Turbo Porter dan Diamond Diamond Star pun ditambahkan ke dalam armada Susi Air.

Pada Juni 2009, Susi Air mengumumkan bahwa mereka telah memesan 30 pesawat Grand Caravan di Paris Air Show. Bulan berikutnya, Piaggio Avanti pertama Susi Air mulai digunakan.

Maskapai Susi Air milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terancam bangkrut karena tidak beroperasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News