Pesan dr Aulia: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan 3M

Pesan dr Aulia: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan 3M
Aulia Giffarinnisa, dokter di RSDC Wisma Atlet berbagi cerita inspiratif dalam dialog produktif bertema Berbakti Untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2020. Foto: covid19goid

“Masih banyak teman-teman di luar sana yang harus bekerja berjibaku di jalanan untuk mendapat pendapatan harian. Selain pendapatan mereka tergerus, tidak memiliki informasi cukup mengenai COVID-19 sehingga cenderung tidak peduli, mereka lebih khawatir dengan anak mereka nanti makan apa daripada virus yang tidak tampak ini," terang dia.

Berangkat dari kegelisahan tersebut, Yusrin Zata menggalang donasi dengan sasaran penerima pekerja lepas harian.

“Setidaknya menolong kehidupan mereka yang masih harus bekerja di jalanan ini selama satu atau dua minggu ke depan. Kita memberikan bantuan-bantuan ini dalam bentuk sembako, masker, hand sanitizer, dan flyer edukasi terkait COVID-19," tutur dia.

Gerakan sosial #JurnalisBergerak mulai mengumpulkan donasi melalui platform digital benihbaik.com, dengan target Rp100 juta.

"Meski kami mengatas namakan jurnalis, tapi semua orang boleh membantu. Setidaknya kami menjadi wadah untuk masyarakat umum yang ingin berkontribusi. Penerimanya adalah pekerja non formal seperti tukang ojek, pemulung, pedagang kecil, sopir angkutan umum, dan masyarakat terdampak lainnya," kata dia.

Dalam waktu satu bulan, telah terkumpul Rp106 juta dari 339 donatur. Kemudian dana ini disalurkan kepada 600 penerima manfaat yang disalurkan ke 5 wilayah administrasi DKI Jakarta.

Relawan seperti dr. Aulia dan Yusrin Zata juga menyampaikan harapannya kepada upaya pemerintah untuk pengadaan vaksin.

“Harapan aku dengan vaksin COVID-19 ini inginnya cepat didistribusi. Saat ini setahu saya vaksin sudah dalam uji klinik fase III, kalau Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) mengizinkan, saya ingin vaksin lebih cepat didistribusikan," seru dr. Aulia.

Menangani pasien COVID-19 bukan hal mudah, tenaga kesehatan seperti dr. Aulia harus terus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama 8 jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News