Pesanan Vaksin

Oleh Dahlan Iskan

Pesanan Vaksin
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu sampai membuat Presiden Donald Trump marah-marah: bagaimana Amerika bisa kalah cepat.

Ternyata prosedur persetujuan di Inggris memang lebih cepat. Di sana tidak perlu tahap 'uji publik', sedang di Amerika tahap uji publik itu mutlak.

Uji publik di Amerika itu baru dilakukan tadi malam. Waktu Jakarta. Lewat satu forum yang dilaksanakan secara online. Belum tahu hasilnya seperti apa.

Meski namanya uji publik, yang diundang tetap saja terbatas. Yakni hanya para ahli vaksin. Dari berbagai lembaga dan universitas. Jumlah mereka 15 orang pilihan.

Penyelenggaranya: FDA –badan otoritas makanan dan obat-obatan Amerika. Setelah uji publik itulah FDA baru bersikap: apakah vaksin Pfizer dan Moderna diizinkan disuntikkan. Itu pun dengan status penggunaan darurat.

Trump rupanya serba-tidak sabar. Sehari sebelum uji publik FDA  itu Presiden Trump mengadakan acara khusus di Gedung Putih: KTT Vaksin.

Semua pabrik obat diundang. Demikian juga lembaga terkait.

Trump kelihatannya ingin menumpahkan kejengkelannya di KTT itu. Terutama mengapa vaksin itu tidak bisa tersedia tepat waktu. 'Tepat waktu' yang dimaksud Trump tentunya adalah sebelum pilpres.

Dari sudut handling di lapangan, saya merasa vaksin Sinovac lebih cocok dengan 'budaya' sembrono kita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News