Pesantren di Era Bonus Demografi: Kaesang dan Gebrakan Pendidikan yang Progresif
Oleh: Sayyid Alfa
Sebagian besar jumlah tersebut di atas justru terletak di daerah pedesaan, sehingga ia telah ikut berperan aktif di dalam mencerdaskan bangsa khususnya masyarakat lapisan akar rumput.
Komitmen Kaesang dan PSI dapat membantu pemanfaatan bonus demografi sehingga tercipta tiga kondisi berikut; pertama, pertambahan penduduk usia kerja dibarengi oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia baik dari segi kesehatan maupun pendidikan dan keterampilan serta peningkatan soft skill sehingga mereka memiliki daya saing secara global.
Kedua, penduduk usia kerja dapat diserap oleh pasar kerja yang tersedia. Ketiga, tersedianya cukup lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja yang tersedia.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, santri dan pondok pesantren merupakan variabel penting yang harus dipertimbangkan dalam menghadapi bonus demografi.
Jika pengembangan kapasitas sanri sebagai sumber daya manusia dan kualitas pondok pesantren sebagai institusi pendidikan diperhatikan, Kaesang dapat memastikan bahwa Indonesia akan menghadapi masa depan yang cerah dengan bonus demografi yang berkualitas.
Penulis Adalah Pegiat Isu Perempuan & Pemuda di Lingkar Anak Muda Kudus
Pesantren dalam menyikapi perkembangan zaman, tentunya memiliki komitmen untuk tetap menyuguhkan pola pendidikan yang mampu melahirkan SDM handal
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
- Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pendidikan Berkualitas, BCA Berbagi Ilmu di Unsri
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Setia Melestarikan Seni Budaya, Rina Ciputra Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi