Peserta Amnesti Pajak Paling Suka Investasi Sukuk

”Banyak produk yang kami tawarkan kepada nasabah, mulai yang berisiko rendah sampai yang tinggi,” ujar Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja.
Namun, dia mengakui, nasabah masih berhati-hati karena mayoritas dana repatriasi ditempatkan pada instrumen deposito.
Hal tersebut diyakini akan terus terjadi hingga Maret 2017 atau ketika program tax amnesty berakhir.
Alasannya, nasabah saat ini masih berfokus pada perekonomian global, terutama rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS.
”Deposito memang produk yang memberikan keuntungan paling rendah daripada yang lain. Meski kami menawarkan produk lain seperti saham dan reksa dana, orang masih konservatif sejauh ini,” ungkapnya.
Sikap yang cenderung wait and see itu diyakini akan terus berubah seiring bunga deposito yang terus menurun.
Bank OCBC NISP baru-baru ini juga menawarkan produk trust untuk peserta tax amnesty, tapi masih dalam tahap sosialisasi.
Berbeda dengan Parwati, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengaku masih mengunggulkan produk reksa dana.
JAKARTA – Accounting Group Head PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Suhendar mengatakan, hingga akhir November 2016, harta deklarasi tax amnesty
- Cara Ini Bisa Jadi Solusi Agar Indonesia tak Tertinggal di Industri Kripto
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Pramono Anung Bakal Kejar Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta
- AUKSI Lakukan Serah Terima Kantor Baru di Surabaya, Dorong Peningkatan PNBP
- Penjelasan Dedi Mulyadi Soal Mobil Mewahnya yang Nunggak Pajak Rp70 Juta
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta