Pet, Nyerempet Sejarah Topi Copet
Senin, 15 April 2019 – 13:53 WIB
Sayangnya, menurut penuturan Hendri, hingga sekarang dia belum menemukan literasi tertulis yang menjelaskan sejarah flat cap atau topi copet masuk ke Indonesia. Meski terus berjuang mencarinya.
Dalam menjalankan bisnis flat cap, Hendri Tegal rupanya tak sekadar mencari hasil. Dia juga mencari asal. Makanya, produknya punya karakter.
Mengisi waktu dalam perjalanan, saya membaca naskah Momo: Kisah Ajaib Mengenai Gerombolan Pencuri Waktu dan Seorang Anak Kecil…., karya Michael Ende.
Cuplikannya:
DI negeri asalnya, topi jenis ini disebut newsboys. Ciri khas anak-anak penjaja koran. Di perantauan, topi ini beragam nama. Yang paling atraktif di Indonesia; topi copet.
BERITA TERKAIT
- FKMPS Membahas Pentingnya Sejarah dalam Menjaga Karakter Bangsa
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- Anies Prihatin Rumah Rengasdengklok Tak Diberi Bantuan Pemerintah