Petani Muda Kalimantan Selatan Berbagi Kisah Sukses Ternak Itik

Petani Muda Kalimantan Selatan Berbagi Kisah Sukses Ternak Itik
Pusdiktan menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) Volume 4 Edisi 53 yang dilaksanakan oleh SMK-PP Negeri Banjarbaru. Foto: Kementan

“Bapak Mentan saat ini fokus pada ketahanan pangan terutama komoditas padi dan jagung. Maka kita tentu mendukung dan mengajak petani muda atau anak muda untuk menjadi pengusaha petani milenial, karena SDM pertanian yang mumpuni adalah suatu keniscayaan,” kata Santi.

“Saat ini yang kita dorong secara masif adalah pengembangan kluster, karena konteks pengembangan usaha petani muda harus terencana dan strategis. Sebab, kalau melakukan usaha pertanian sendirian tidak akan berkembangan dengan cepat dan maju. Namun bisa terjadi dengan kolaborasi, dalam konteks mendorong petani muda untuk mengembangkan klaster, untuk kemudian berlembaga dan berbadan hukum,” sambungnya.

Narasumber petani muda dalam Klaster Itik pemilik Baraka Farm Riki Yakub mengatakan dari awalnya terbentuknya kelompok tani sejak 2018 dan mulai usaha itik sejak 2020, dimana kelompok ini ada 29 orang Poktan dan yang mengembangkan Klaster Itik ada 6 orang.

“Klaster Itik terbentuk karena populasi Itik meningkat di wilayah Astambul, dan tentunya adanya dukungan Program Yess dari Kementan bekerjasama dengan IFAD. Dimana saat ini di klaster kami ada 4.000an populasi itik, dan 1.200 untuk populasi di KEB/KUB,” katanya.

Riki menambahkan bahwa di klaster ini dia juga melakukan usaha dari hulu ke hilir. Untuk hulu berupa penetasan dari indukan, penjualan DOD, membuat pakan berbahan local, pembesaran sampai produksi.

"Kemudian produk utamanya sendiri yaitu pengelolaan telur segar, sedangkan hilirnya berupa pengolahan telur asin dan optimalkan kohe untuk komersil," katanya.

Guru SMK PP Negeri Banjarbaru dan juga Manajer YESS Programme PPIU Kalimantan Selatan Angga Tri Aditia Permana memaparkan tentang strategi Penguatan Usaha Itik Melalui Penguatan Kelompok Berbasis Klaster.

“Program Yess sendiri dalam kegiatan klaster ini melakukan beberapa tahap diantaranya indentifikasi calon penerima manfaat, peningkatan kapasitas (pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi), kolaborasi multipihak, penguatan komitmen (platform multipihak), dan peningkatan dan pengembangan”, kata Angga. (rhs/jpnn)


Berbagi kisah sukses ternak itik, Kementan resonansi petani muda Kalimantan Selatan.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News