Pihak Berwajib Australia Peringatkan Kelompok Supremasi Kulit Putih

Para penganut ideologi supremasi kulit putih, yang menganggap Islam dan imigran non kulit putih tak cocok dengan Australia, kini mendapatkan pengawasan lebih ketat dari pihak berwajib.
Pengawasan ini, kata Mike Pezzullo, Sekjen Departemen Dalam Negeri yang membawahi imigrasi, kepolisian dan intelijen, dilakukan menyusul serangan terorisme di Christchurch pekan lalu.
Pezzullo mengatakan departemennya mendedikasikan diri untuk menentang ideologi ekstrim supremasi kulit putih dan para penganutnya setelah serangan di Selandia Baru.
"Kalian berada dalam radar kami," tegasnya seraya memperingatkan mereka tidak akan berhasil memicu perselisihan rasial di masyarakat.
"Pengawasan dan tekanan terhadap kalian akan semakin meningkat," tambah Pezzullo.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai seberapa besar ancaman dari kelompok supremasi kulit putih di Australia.
Sebelum serangan teror di Christchurch, Pezzullo menyebutkan tujuh ancaman nyata bagi keamanan nasional Australia. Namun ekstrimis sayap kanan sama sekali tidak dia sebutkan.
Dia menyebut serangan teror di Christchurch sebagai "pembantaian mengerikan terhadap umat Islam yang sedang beribadah".
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina