Pilih Singapura agar Bisa ke Amerika

Pilih Singapura agar Bisa ke Amerika
Ronny Ghani. Foto: Jawa Pos

"Saya belum apa-apa. Masih harus terus belajar," tuturnya merendah.

Proyek kedua Ronny setelah The Avengers adalah film Pacific Rim. Film itu bertema invasi alien berjuluk Kaiju ke bumi. Para alien yang telah lama tinggal di perut bumi mendapat perlawanan dari bangsa seluruh dunia. Perlawanan tersebut diwujudkan dengan penciptaan robot-robot raksasa dalam proyek yang disebut Jaeger.

Pencapaian Ronny sejauh ini memang tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh proses panjang dan rumit. Sejak kecil Ronny memang menggemari film animasi atau film kartun. Ronny kecil juga suka menggambar.

Namun, dia tidak pernah memikirkan bahwa kegemaran dan hobinya itu kelak berguna untuk menunjang profesi. "Saya tidak pernah mengambil kursus atau sekolah art (seni, Red) apa pun," tegasnya.

Baru saat kuliah, mulai muncul keinginan Ronny untuk memaksimalkan kegemarannya itu. Dia ingin mempelajari desain grafis. Namun, keinginan tersebut ditentang orang tua. Bapak-ibunya menginginkan Ronny masuk fakultas ekonomi. Akhirnya, Ronny dan orang tuanya berkompromi mengambil jalan tengah.

"Saya akhirnya memilih masuk arsitektur. Orang tua saya juga senang," ujar lulusan Universitas Indonesia 2005 itu.

Meski begitu, Ronny sempat pesimistis terhadap akhir studinya. "Saya ragu apakah saya bisa hebat dan berhasil di bidang arsitektur," katanya.

Namun, di tengah pesimisme itu, masih ada sedikit harapan. Jurusan arsitektur memperkenalkan Ronny pada penggunaan software 3D (tiga dimensi). Sejumlah mata kuliah arsitektur memang mewajibkan mahasiswanya menggunakan software 3D untuk menciptakan karya.

Animator Ronny Gani mendadak menjadi perhatian publik perfilman Indonesia setelah terlibat dalam film The Avengers. Padahal, Ronny tidak pernah belajar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News