Pingsan Bersama di Dalam Taksi Saat Lampu Merah

Pingsan Bersama di Dalam Taksi Saat Lampu Merah
Pingsan Bersama di Dalam Taksi Saat Lampu Merah

SURABAYA - Kemacetan di perempatan frontage road sisi timur kemarin sore (20/2) diwarnai kepanikan. Itu terjadi setelah empat orang ditemukan tidak sadarkan diri, termasuk sopir, di dalam taksi. Insiden tersebut diwarnai drama polisi memecah jendela depan bagian kiri setelah taksi itu tetap berhenti meski traffic light sudah menyala hijau.

Peristiwa tersebut berawal ketika taksi Bosowa bernopol L 1930 UV yang dikendarai Wimpi Pratondo mendapat penumpang dari RSUD dr Soetomo. Ketika itu, sopir 35 tahun tersebut mendapat tiga penumpang. Yakni, Sulkan, 53; Siti Rohmah, 50; dan Sulaiman, 48.

''Siti Rohmah dan Sulaiman tengah membawa pulang Sulkan yang baru saja opname dua minggu di rumah sait,'' kata Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (Kaurbinops) Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Harna. Mereka mengarah ke Tenggulunan, Candi, Sidoarjo, untuk pulang.

Tidak ada insiden apa-apa hingga taksi tersebut terkena lampu merah di perempatan frontage road sisi timur.

''Selama perjalanan, jendela mobil tertutup. Selain pakai AC, saat itu hujan,'' kata Siti Rohmah yang ditemui di RSUD dr Soetomo. ''Juga tidak ada tanda-tanda kerusakan mesin,'' tambahnya.

Sesampainya di frontage road, kondisi jalan cukup padat. Antrean lampu merah lumayan panjang. Saat itu, Wimpi diam dan tidak bicara sama sekali. Termasuk ketika lampu menyala hijau. Semua kendaraan berjalan, namun sopir tetap berhenti. Rohmah mengira Wimpi tidur.

Karena diklakson berkali-kali Wimpi tetap tidak bergerak, Rohmah kemudian menegurnya. ''Setelah itu, tiba-tiba plasss...saya juga tak sadar diri. Bangun-bangun sudah di rumah sakit,'' katanya.

Berhentinya taksi tentu saja mengganggu lalu lintas di jalan tersebut. Kendaraan di belakang taksi nopol L 1930 UV itu membunyikan klakson. Polantas yang berjaga di persimpangan Margorejo lalu mendatangi taksi tersebut.

''Sempat diketuk petugas kami, tapi tidak ada respons. Setelah dilihat petugas kami, ternyata keempatnya tertidur,'' papar AKP Harna. Pemandangan yang terlihat polisi adalah empat orang di dalam mobil tersebut tidak sadarkan diri. Saat itu bangku depan ditempati Wimpi dan Sulaiman, sedangkan Rohmah dan Sulkan berada di belakang.

Petugas dengan dibantu warga langsung memecah kaca taksi tersebut. Empat orang yang berada di dalam dievakuasi dan dibawa ke RSI Wonokromo. Setelah mendapat perawatan, empat korban itu dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Mereka langsung dibawa ke ruang instalasi rawat darurat.

Menurut Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Soetomo dr Urip Murtejo SpBKL, ketidaksadaran yang dialami penumpang taksi Bosowa itu disebabkan keracunan gas CO (karbon monoksida) yang berasal dari knalpot taksi.

Kebocoran gas itu mungkin terjadi sudah lama atau jauh sebelum taksi berhenti di traffic light. Tidak disadari oleh penumpang taksi, semakin lama gas tersebut semakin menggumpal di dalam taksi. Sebab, jelas Urip, gas CO memiliki sifat tidak berbau dan tidak berwarna. Karena itu, penumpang tidak sadar saat terjadi kebocoran dalam pembakaran mesin taksi. (did/riq/bri/c6/ayi)

 

SURABAYA - Kemacetan di perempatan frontage road sisi timur kemarin sore (20/2) diwarnai kepanikan. Itu terjadi setelah empat orang ditemukan tidak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News