Planet Merah Pernah Biru, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Air di Mars?

Planet Merah Pernah Biru, Apa yang Sebenarnya Terjadi Pada Air di Mars?
Lingkungan alam di Planet Mars di zaman purba (kanan), dipercaya memiliki air dan atmosfir yang lebih padat, sangat berbeda dengan kondisinya saat ini yang dingin dan kering (kiri).

Tapi hilangnya kandungan air yang berubah bentuk menjadi unsur oksigen dan hidrogen ke luar angkasa maksimal akan mencakup 240 meter dari kedalaman lautan purban di Planet Mars.

Dr Eva dan rekan-rekannya memperkirakan adanya penjelasan kedua sebagai penyebab menghilangnya air dari permukaan Mars.

Yaitu, molekul-molekul air telah terperangkap di kerak planet. "Kami memperkirakan kedua proses inilah yang terjadi," ujarnya.

Terjebak pada bebatuan purba?

Proses terperangkapnya molekul air pada kerak Mars tidaklah seperti proses air yang terserap pada spons.

Sebaliknya, melalui serangkaian reaksi kimia yang kompleks, molekul air terperangkap secara permanen dalam struktur kristal mineral saat bebatuan terkena air.

Proses ini, yang disebut pelapukan, sebenarnya juga terjadi di kerak bumi. Bedanya, di Bumi molekul air tidak terjebak selamanya.

Hal itu disebabkan oleh permukaan Bumi yang dinamis. Tektonik mendorong lempengan besar kerak ke dalam lapisan di bawahnya, menyebabkannya meleleh dan melepaskan molekul air dari lapisan kristalnya. Ventilasi vulkanik kemudian dapat melepaskan molekul tersebut sebagai uap air.

Di Mars, aktivitas vulkanik telah mencapai puncaknya pada 3 hingga 4 miliar tahun silam. Tanpa kemampuan mendaur ulang bagian kerak planet, sebagian besar permukaan Mars telah berusia miliaran tahun.

Sekitar empat miliar tahun silam, Bumi dan Mars masih terbilang muda, panas dan basah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News