PLN-Pengusaha Berunding Soal TDL

Industri Terima Subsidi Listrik Terbesar Kedua

PLN-Pengusaha Berunding Soal TDL
PLN-Pengusaha Berunding Soal TDL
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap kalangan pengusaha tidak keberatan dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang dihitung sejak 1 Juli. Pasalnya, industri termasuk penerima subsidi listrik terbesar kedua setelah rumah tangga 450 VA.

Menurut menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk pelanggan industri (6-15 persen) tidak akan mengganggu daya saing industri. Hal itu sudah diketahui dari hasil studi yang dilakukan oleh enam perguruan tinggi. "Berdasarkan hasil studi dari konsorsium enam perguruan tinggi, daya saing industri sampai saat ini dengan dinaikkan TDL masih cukup baik, terhadap negara-negara tetangga," tegas Darwin di kantornya, Kamis (8/7).

   

Dari sepuluh besar penerima subsidi listrik terbesar pada tahun lalu, Darwin menyebutkan bahwa sektor industri menengah berdaya > 200 KVA (kilo volt ampere) adalah penerima subsidi listrik terbesar kedua, setelah pelanggan rumah tangga kecil 450 VA yang memang layak disubsidi. Sedangkan industri besar berdaya > 30 MVA (mega volt ampere) merupakan penerima subsidi terbesar keempat.

    

Jumlah subsidi yang digelontorkan untuk industri menengah dan industri besar jauh lebih besar dibanding yang diberikan kepada pelanggan rumah tangga sedang berdaya 1300 VA dan 2200 VA. "Pada dasarnya nggak ada kesepakatan pemerintah sama pengusaha, tapi ada komunikasi, ada tukar pendapat sehingga mencapai cara pandang yang sama bahwa kita membutuhkan listrik yang terus meningkat, 3.000 Megawatt per tahun, dan ini membutuhkan investasi," tukasnya.

        

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap kalangan pengusaha tidak keberatan dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News