PM Australia Larang Sekolah Tolak Murid Gay

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menegaskan bahwa tidak ada sekolah yang diperbolehkan untuk menolak seorang siswa hanya karena mereka gay.
Perdebatan seputar hak sekolah untuk bersikap diskriminatif ini muncul setelah sebagian dari hasil kajian Pemerintahan Persemakmuran mengenai perlindungan agama bocor ke media.
PM Scott Morrison menolak untuk mempertimbangkan masalah ini pada hari Rabu (10/10/2018), dengan menyatakan bahwa hukum yang berlaku saat ini memungkinkan sekolah-sekolah tertentu untuk menolak siswa berdasarkan seksualitas mereka.
Namun ketika ditekan saat wawancara pada Kamis (11/10/2018) malam, dia mengakui kalau dirinya tidak nyaman dengan pernyataannya itu.
"Kami kira anak-anak tidak boleh didiskriminasi," kata Morrison kepada Sky.
"Saya kira tidak sepantasnya jika seseorang di sekolah mereka harus diusir hanya karena mereka memiliki seksualitas yang berbeda dengan apa yang mungkin diyakini sebagai hal yang pantas oleh kelompok agama tertentu."
PM Scott Morrison mengakui dia seharusnya telah mengungkapkan pendapatnya ini sejak awal pada hari Rabu (10/10/2018) dan mengatakan dia senang untuk menerima kritik.
Tinjauan - yang dipimpin oleh mantan anggota parlemen dari Partai Liberal Philip Ruddock – itu telah diselesaikan lima bulan yang lalu tetapi Pemerintah telah menolak untuk merilisnya secara terbuka sampai telah dipertimbangkan oleh Kabinet.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan