PM Australia Minta Maaf soal Dugaan Pemerkosaan di Partainya, Apa Yang Terjadi?
"Saya kira mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang secara pribadi bisa saya lakukan untuk mengatakan bahwa tidak seorang pun harus mengalami seperti apa yang saya alami," katanya.
Menurut laporan yang diterima ABC, Brittanny berencana melanjutkan laporan ke polisi dalam beberapa pekan mendatang, selain juga melaporkan masalah ini ke Departemen Keuangan, yang mengurusi berbagai masalah berkenaan dengan staf para menteri.
Permintaan maaf PM Morrison
Photo: Brittany Higgins mendapatkan pekerjaan yang diimpikannya bekerja untuk menteri namun mengatakan dia diperkosa di dalam gedung Parlemen. (Supplied)
Menanggapi pemberitaan media di Australia mengenai apa yang dialami oleh Brittany Higgins, para politisi di Canberra mengeluarkan berbagai pernyataan termasuk permintaan maaf dari Perdana Menteri Scott Morrison.
Senator Linda Reynolds yang sekarang menjabat sebagai menteri pertahanan mengatakan kepada parlemen jika dia tidak pernah memaksa Brittany untuk memilih kerjaaannya atau harus melaporkan ke polisi.
"Prioritas saya dalam hal ini adalah kesejahteraan staf saya dan memastikan dia mendapat dukungan yang diperlukan," katanya.
Dalam pernyataannya di parlemen, PM Morrison mengatakan bahwa peristiwa yang dialami oleh Brittany menurutnya "sangat menyedihkan".
PM Morrison mengatakan dia berbicara dengan istrinya sendiri, Jenny, semalam sebelum ia memberikan pernyataan maaf.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah meminta maaf kepada seorang mantan staf dari partainya Partai Liberal, yakni Brittany Higgins terkait pelaporan kasus perkosaan yang dialaminya
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka