PM Australia Sampaikan Permintaan Maaf Nasional Pada Penyintas Pelecehan Seksual Anak

Scott Morrison mengakui "suara yang telah dibungkam" dan "tuntutan dari jiwa yang tersiksa yang sebelumnya tidak pernah didengarkan " yang bingung oleh "ketidakpedulian atas skala perampasan yang tak terbayangkan atas ketidakbersalahan mereka ".
"Saya hanya dapat mengatakan, saya percaya Anda, kami percaya Anda, negara Anda mempercayai Anda," katanya.
Scott Morrison dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten keduanya sepakat untuk membatalkan sesi tanya jawab hari ini di parlemen untuk menghormati mereka yang terkena dampak dari pelecehan seksual oleh lembaga keagamaan ini.
Bill Shorten soroti kesaksian dari komisi kerajaan
Sementara itu pemerintah oposisi yang diwakili oleh Bill Shorten membuka permintaan maafnya dengan mengutip kesaksian dari komisi kerajaan.
"Kami diperlakukan sebagai budak, dipukuli dan dilecehkan, digunakan untuk memenuhi keinginan mesum mereka, tidak ada cinta atau kebaikan, tidak ada keamanan atau kehangatan, selalu lapar dan selalu takut," katanya.
Bill Shorten mengakui Australia telah "sangat terlambat" untuk meminta maaf dan bahwa ada kesalahan "yang tidak dapat diperbaiki dengan benar".
"Tetapi ketahuilah bahwa hari ini Australia mengatakan maaf. Australia mengatakan kami percaya Anda," katanya.
"Dan di tahun-tahun mendatang, orang akan belajar tentang kehidupan anda. Mereka akan terkejut mengetahu penderitaan anda. Mereka akan terkejut oleh kekejaman yang anda alami."
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas