Polda Metro Jaya Tunda Peresmian Pak Ogah sebagai Pengatur Lalin

Polda Metro Jaya Tunda Peresmian Pak Ogah sebagai Pengatur Lalin
Pak Ogah beraksi mengatur lalu lintas. Foto: Radar Depok

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya memutuskan menunda pelibatan sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) atau yang lebih dikenal dengan istilah Pak Ogah untuk turun ke jalan. Padahal dalam sepekan ini polisi telah melatih 480 Supeltas untuk bisa beroperasi mulai Senin depan (28/8).

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, pihaknya harus berkoordinasi lagi agar para Pak Ogah bisa lebih matang. "Koordinasi dulu karena lebih fokus, siap betul baru kami lalukan pengukuhan," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat (25/8).

Menurut Halim, saat ini polisi telah menyiapkan seragam untuk para Pak Ogah. Dengan seragam itu pula nantinya Para Pak Ogah akan mengatur lalu lintas di jalanan.

Namun, kata dia, ada keterbatasan anggaran. Sebab, Polda Metro Jaya harus memikirkan anggaran untuk menggaji Pak Ogah ini agar tak ada pungutan liar atau sejenisnya.

"Ini baru mau koordinasi, saya mau tanya dulu responsnya dari gubernur. Surat kami masukkan ke sana untuk permintaan anggaran honor daripada supeltas," papar dia.

Nantinya, kata dia, akan ada nota kesepahaman (MoU) antara Polda Metro dan Pemprov DKI Jakarta dalam hal pelibatan Pak Ogah. Halim menginginkan para Pak Ogah bisa mendapat honor sesuai upah minumum regional (UMR).

"Kami maunya sesuai UMR. Tapi tergantung," sambung dia lagi.

Selain seragam, polisi juga akan membekali para Pak Ogah dengan topi dan peluit. Pada topi itu akan diberi angka sebagai kode wilayah tugas.

Polda Metro Jaya memutuskan menunda pelibatan sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) atau yang lebih dikenal dengan istilah Pak Ogah untuk turun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News