Polemik Sertifikasi Penceramah, Kang Ace: Serahkan Saja ke MUI, NU atau Muhammadiyah

Polemik Sertifikasi Penceramah, Kang Ace: Serahkan Saja ke MUI, NU atau Muhammadiyah
Ace Hasan Syadzily. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzili mengatakan program sertifikasi penceramah yang menjadi kontroversi belum pernah dibahas oleh komisi bidang agama tersebut.

Ace juga mengatakan bahwa program sertifikasi penceramah atau penceramah bersertifikat sebagaimana penjelasan pihak Kementerian Agama (Kemenag) merupakan nomenklatur yang berbeda.

"Terus terang kami di komisi delapan belum membahas soal program sertifikasi penceramah atau penceramah yang bersertifikat. Kedua nomeklatur ini, jelas berbeda," kata Ace dikonfirmasi JPNN.com, Senin (7/9).

Legislator asal Jawa Barat ini juga mengngatkan Kemenag bahwa sertifikasi penceramah memiliki konsekuensi bahwa pendakwah itu merupakan suatu profesi.

"Jika sudah tersertifikasi tentu ada konsekuensi anggaran yang harus disiapkan negara jika sertifikasi itu dilakukan pemerintah," ucap politikus Golkar ini.

Sementara program peningkatan kapasitas penceramah agama dan memberikan pemahaman tentang pandangan keagamaan yang moderat, kemudian diberikan sertifikat kepada penceramah yang mengikutinya, itu jelas berbeda berbeda dengan sertifikasi penceramah.

Bagi Ace, program sertifikasi penceramah di Kemenag itu jangan sampai membatasi kebebasan setiap warga negara untuk menyampaikan pandangan keagamaan sesuai dengan keyakinannya.

"Dan ini tidak boleh berlaku hanya pada penceramah agama Islam saja, tetapi juga berlaku untuk semua agama," tegasnya.

Sertifikasi penceramah atau penceramah bersertifikat merupakan dua nomenklatur berbeda dan belum dibahas oleh DPR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News