Polisi Naikkan Kasus Kerumunan Rizieq Shihab ke Penyidikan

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menaikkan status kasus kerumunan massa pada acara akad nikah puteri Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat ke tingkat penyidikan.
Hal itu setelah tim penyidik melakukan evaluasi hasil klarifikasi dari para saksi yang telah diundang.
Kemudian dilanjutkan dengan gelar perkara dan hasilnya kasus tersebut bisa dinaikkan ke tahap penyidikan.
"Pagi tadi memang dilakukan gelar perkara oleh tim penyidik, dari hasil gelar perkara sudah dianggap cukup untuk dinaikkan ke tingkat penyidikan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (26/11).
Lebih lanjut, mantan Kapolres Tanjungpinang itu mengatakan adapun kasus tersebut dinaikan ke tingkat penyidikan karena ditemukan salah satu unsur tindak pidana.
Dalam hal ini pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Sehingga dengan adanya penyidikan nanti akan membuat terang adanya tindak pidana.
"Setelah hasil gelar perkara memenuhi unsur persangkaan di dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan," kata Yusri.
Lebih jauh, Yusri mengatakan tindak lanjut ke depanya, penyidik akan kembali memanggil dan mencari keterangan-keterangan saksi-saksi, termasuk saksi ahli.
Selain itu, pihak kepolisian akan mencari alat-alat bukti, surat maupun petunjuk-petunjuk untuk melengkapi semuanya.
"Akan memanggil lagi saksi-saksi yang lain tapi kan ini baru rencana tindak lanjut ke depan, tunggu saja," pungakasnya.
Sebelumnya, lautan massa membanjiri kawasan kediaman Rizieq Shihab di Petamburan pada Sabtu (14/11).
Baca Juga:
Kerumunan massa itu terjadi pada saat akad nikah puteri keempat Rizieq dengan Irfan Alaydrus, juga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kemudian adanya kerumunan massa tersebut diduga melanggar protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. (mcr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BERITA TERKAIT
- Kasus COVID-19 Kaltim Terus Meningkat Tiga Hari Terakhir
- Pasutri dan Ipar Kompak jadi Bandar Narkoba, Lihat Tampang Ketiganya
- Tergiur Untung Besar dari Bisnis Batubara, Rena Malah Buntung Rp 300 Juta
- Diadang Polisi, Mobil Perampok Nyungsep, 2 Pelaku Nyaris Diamuk Massa, 3 Masih Buron
- Kasus Intoleransi di SMKN 2 Padang, Kemendikbud Keluarkan Pernyataan Tegas
- Peringatan Keras KPK kepada Pengintimidasi Saksi Kasus Suap Banprov untuk Indramayu