Polisi Pastikan Mayat di Sungai Mekong Adalah Pegiat Thailand Yang Hilang

Hilangnya tidak pegiat tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pegiat lainnya bahwa mereka diculit oleh kelompok pembunuh, yang mungkin bergerak sendiri atau mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Militer Thailand ketika mengumumkan pengambilalihan kekuasaan dalam kudeta di tahun 2014 mengatakan mempertahankan kerajaan akan menjadi prioritas utama.
Kepala polisi provinsi Nakhon Phanom Mayor Jenderal Thanachart Rodklongton mengatakan hasil tes di lab forensik menunjukkan hasil tes DNA dari mayat yang ditemukan sama dengan DNA dari anggota keluarga.
Mayat itu ditemukan tanggal 27 dan 28 Desember dengan dibungkus karung yang diisi dengan semen tampaknya agar mayat tersebut tenggelam di sungai.
Nama kedua orang tersebut belum diumumkan namun pegiat ketiga yang dilaporkan masih hilang adalah pemimpin kelompok Baju Merah yang sudah lama dikenal sebagai pegiat anti pemerintah bernama Surachai Danwattananusorn, atau lebih dikenal dengan nama Surachai sae Dan.
Nasibnya belum diketahui.
Surachai ssekarang berusia 70 tahunan dan sudah menghabiskan waktu di penjara karena kasus penghinaan terhadap kerjaaan sejak tahun 1970-an keitka dia menjaid gerilyawan komunis di Thailand Selatan.
Ketiganya sudah tidak terlihat oleh teman-teman mereka di Laos sejak pertengahan bulan Desember.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina