Politik Belah Bambu Prabowo Membenturkan Patron Politik Sukarelawan Jokowi
Oleh: Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi Nazar EL Mahfudzi
Era Reformasi berlaku threshold hingga 20 persen hingga di pilpres 2024 Prabowo menggalang koalisi gemuk dengan pola Orde Baru mengumpulkan kekuatan-kekuatan lawan untuk bergabung menjadi bagian kekuasaan meluluskan kinerja presiden di parlemen.
Patron politik Jokowi dibenturkan dari PDIP dan antar-sukarelawan yang ada dalam masyarakat dipecah menjadi kelompok kecil.
Dengan demikian tidak lagi punya kuasa atau kemampuan melakukan perlawanan, baik secara politik maupun secara militer.
Lembaga-lembaga survei ikut mewarnai elektabilitas Prabowo yang selalu unggul untuk memberikan sinyal dukungan mayarakat, karena sebagian besar ingin melanjutkan program kerja Presiden Jokowi melalui Prabowo Subianto.
Sementara di sisi lain elektabilitas Ganjar Pranowo selalu menurun seolah para sukarelawan Jokowi dan partai-partai koalisi mengikuti kekuasaan Jokowi yang lebih berpihak kepada Prabowo Subianto.
Melalui teknologi media digital sekarang ini rupanya politik belah bambu masih menjadi pilihan penyelenggara negara untuk kepentingan kekuasaan.
Arena post truth seolahm seakan sudah sesuai dengan prosedur, sudah menjaring pemenang Pilpres 2024 dimenangkan pasangan Prabowo Gibran sebelum adanya waktu pencoblosan.
Kemenangan Prabowo Gibran juga dianggap kemenangan Jokowi, tetapi tanpa disadari sukarewan Jokowi telah dihancurkan oleh kekuasan rezim Prabowo yang berhasil meraih suara di Pilpres 2024 untuk menyambut era baru sukarelawan Prabowo. (***)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pengamat politik Nazar EL Mahfudzi menilai politik 'Belah Bambu' Prabowo membenturkan patron politik sukarelawan Jokowi di Pemilu 2024.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Prabowo Bicara Program Makan Siang Gratis di Hadapan Investor Asing
- Polling Institute Rilis Kepuasan Publik kepada Jokowi Tembus 77,1 Persen
- Mendampingi Jokowi Kunker, Qodari: Saya Terkejut Saat Diajak
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal
- Jokowi Menugaskan Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
- Herman Khaeron Anggap Wajar Wacana Revisi UU Kementerian Negara