Politik Santun dan Santuy ala Pemimpin Muda

Oleh: Afrizal

Politik Santun dan Santuy ala Pemimpin Muda
Gaya Kaesang Pangarep saat mengucap kata cinta kepada istrinya dalam pidato sebagai Ketum PSI. Foto: YouTube Partai Solidaritas Indonesia

”Alhamdulillah, karena kalau nggak diserang, mungkin kami nggak terkenal,” katanya.

Ia masih menganggap nada sumbang dan serangan kepadanya itu masih berdosis rendah. Tuduhan politik dinasti, bocah ingusan, dan hal yang bernada sumbang lainnya diladeni dengan santai.

Segala hal yang buruk-buruk diarahkan kepadanya, dapat ia tangkis dengan mudah. Pada akhirnya provokasi lawan politiknya itu pun tidak mempan sama sekali.

Kaesang tetap fokus untuk membuktikan pemimpin muda mampu membuktikan kemampuan mereka dan memenuhi harapan masyarakat.

Ia tak ingin hal yang membuang waktu itu menghabiskan energinya. Ia terus fokus untuk meletakkan generasi muda sebagai penentu politik, bukan sebagai objek yang selalu di manfaatkan.

Kaesang ingin politik adu visi dan gagasan. Tentu semua itu harus dijalankan dengan semangat optimisme dan riang gembira.

Bagi Kaesang, berpolitik bukan sekadar hura-hura atau ikut-ikutan. Akan tetapi, berpolitik adalah untuk kebajikan dan kesejahteraan rakyat.

Untuk mencapai itu, Kaesang menwujudkannya dengan komitmen, integritas, dan visi yang jelas.

Dengan hadirnya Kaesang di ranah politik, persepsi generasi muda yang selama ini tidak baik dapat berangsur berubah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News