Politikus PKS Minta Rakyat Syukuri Kemerdekaan
Sesama warga bangsa saling serang pendapat, banyak fitnah bertebaran, hingga ujaran kebencian terutama di media sosial.
“Momentum ini juga tepat karena kita baru saja merayakan Hari Pancasila 1 Juni kemarin. Dalam pandangan saya, momentum ini kalau dirangkai menjadi kalimat sebagai berikut "bangsa Indonesia memilih merdeka dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu"," ungkap Jazuli.
Melalui pernyataan itu dan sebagai refleksi atas kondisi kebangsaan saat ini, Jazuli mengajak untuk menghentikan mempertajam perbedaan, mengeluarkan pernyataan-pernyataan agresif dan provokatif kepada sesama anak bangsa.
"Apalagi sampai saling mengungkapkan ujaran kebencian, caci maki, dan fitnah. Tidak perlu juga kita saling mengklaim paling NKRI, paling Pancasilais, paling bineka, dan lainnya sambil menunjuk saudara sebangsa lainnya anti-NKRI, anti-Pancasila, atau anti-kebinekaan," paparnya.
Sebaliknya, kepada sesama warga bangsa mari bersikap asertif, berlapang dada, saling memahami, merangkul, menjaga kebersamaan.
"Hingga akhirnya bisa saling bekerja sama, bersinergi dan gotong royong untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Jazuli.
Dia juga meminta kepada presiden dan pemerintah agar benar-benar menjaga harmonisasi dalam masyarakat dengan mengedepankan kebijakan yang berkeadilan, persuasif tidak represif, dan dialogis.
Termasuk tidak menunjukkan keberpihakan pada satu kelompok sambil mendiskriminasi kelompok masyarakat yang lain.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR Jazuli Juwaini, menggelar acara buka puasa bersama dengan mengundang wartawan dan sejumlah
- Fraksi PKS DPR Temui WHO Demi Mengajak Menyelamatkan Palestina
- Fraksi PKS Konsisten Memperjuangkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
- Jazuli: Keputusan PKS Berada di Koalisi atau Oposisi Bukan Selera Personal
- Konferensi Ke-5 Liga Parlemen untuk Al-Quds, Jazuli Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Minta Definisi Keluarga di RUU KIA Dilengkapi