Polri Gerebek 13 Teroris, 4 Mati, Ini Cerita Lengkapnya

Polri Gerebek 13 Teroris, 4 Mati, Ini Cerita Lengkapnya
Anggota Polrestabes Surabaya bereaksi saat melihat seorang pria yang diduga memaksa masuk ke markas mereka, Senin (14/5) kemarin. Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

Puspitasari dan Hilta meninggal akibat ledakan, sedangkan Anton terluka. Ledakan itu tidak disengaja. Bom meledak sendiri.

Saat polisi datang ke kamar tersebut, hanya tiga orang yang masih berada di dalam. Ainur beserta dua adiknya sudah menyelamatkan diri. Anton masih hidup saat polisi datang. Namun, karena dia masih memegang detonator, polisi melakukan tindakan tegas.

Polisi tidak bisa langsung mengevakuasi ketiga jenazah. Sebab, di dalam ruangan masih ada bom aktif. Evakuasi baru dilakukan setelah tim Gegana datang dan melumpuhkan bom.

Dari pengungkapan di Rusunawa Wonocolo tersebut, Densus 88 lantas menyisir nama-nama yang dicurigai sebagai bagian dari jaringan itu. Operasi dilanjutkan di Puri Maharani Sukodono dan Uranggaung.

Dalam operasi di Puri Maharani, terduga teroris Budhi Satrijo, 48, ditembak mati oleh anggota Densus 88. Penggerebekan itu dilakukan beberapa saat setelah Budhi pulang dari mengantar istrinya bekerja. ’’Tadi dia keluar mengantarkan istrinya sekitar pukul 05.30. Setelah pulang, ada tim Densus ke sini,’’ ungkap Sigit Priyadi, tetangga Budhi.

Sementara itu, dalam penggerebekan di Urangagung, polisi mengamankan empat orang. Mereka adalah Agus Widodo, Ilham, Betty Rienawati Brojo, dan Damayanti. Keempatnya mengontrak sebuah rumah di tengah perkampungan. Betty dan Agus disebut sebagai pasangan suami istri. Dua nama lainnya merupakan kawan keduanya. Mereka semua warga luar Sidoarjo. Menurut informasi, Betty sedang hamil muda.

Di Urangagung, aparat juga menemukan bom rakitan. ’’Ada satu bom yang kami temukan dan sudah diledakkan tim penjinak bom di TKP,’’ jelas Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji.

Bom yang ditemukan itu berjenis bom pipa. Isinya enam pipa yang dirangkai menjadi satu. Selain bom rakitan, polisi menemukan bahan-bahan untuk membuat bom. Ditemukan pula beberapa anak panah serta buku panduan merakit bom. Barang-barang tersebut langsung diamankan polisi. ’’Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan pengamanan beberapa orang ini. Yang jelas, kami terus bekerja agar tidak ada lagi aksi (serangan bom) lanjutan,’’ tegas Himawan.

Didukung TNI, Polri menggelar tiga operasi. Di Surabaya empat teroris ditangkap, di Sidoarjo empat ditangkap empat lainnya tewas. Di Malang satu ditangkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News