Potret Kampung Jawa di Kecamatan Wonomulyo, Sulawesi Barat
Ada Yang Fasih Berbahasa Kromo, tapi Tak Lancar Bahasa Bugis
Rabu, 28 Maret 2012 – 00:08 WIB
Sukmawati fasih berbahasa Jawa karena bahasa sehari-hari di Wonomulyo adalah bahasa Jawa. Saking fasihnya berbahasa Jawa, dia sampai tidak lancar berbahasa Bugis, bahasa keluarga ayahnya yang asli Sulawesi Selatan.
"Kalau ada orang ngomong Bugis, kami sih bisa paham artinya. Tapi, kami tidak bisa kasih keluar (maksudnya, tidak bisa berkata dalam bahasa Bugis, Red)," katanya.
Letak Kecamatan Wonomulyo berdampingan dengan ibu kota Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Polman sendiri berjarak 246 kilometer dari Makassar atau enam jam perjalanan mobil. Waktu tempuh itu relatif cepat karena kondisi jalannya memang sudah bagus. Sebelumnya, untuk rute Makassar Polman dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam karena kondisi jalannya yang rusak.
Wonomulyo dulu merupakan sebuah distrik proyek penjajahan Belanda di Indonesia. Pihak kolonial bermaksud membangun basis pertanian dengan membuka lahan dari hutan. Pada 1937, ribuan orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogjakarta dikirim untuk mengerjakan proyek pembukaan lahan baru pertanian itu.
Di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terdapat kampung Jawa. Sebagian penduduknya warga keturunan Jawa dengan bahasa
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor