Potret Kampung Jawa di Kecamatan Wonomulyo, Sulawesi Barat

Ada Yang Fasih Berbahasa Kromo, tapi Tak Lancar Bahasa Bugis

Potret Kampung Jawa di Kecamatan Wonomulyo, Sulawesi Barat
Jalan R. Soeparman di jantung Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar di Sulawesi Barat. Soeparman merupakan orang Jawa pertama yang transmigrasi ke Sulawesi Barat pada 1931. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos

Sukmawati fasih berbahasa Jawa karena bahasa sehari-hari di Wonomulyo adalah bahasa Jawa. Saking fasihnya berbahasa Jawa, dia sampai tidak lancar berbahasa Bugis, bahasa keluarga ayahnya yang asli Sulawesi Selatan.

"Kalau ada orang ngomong Bugis, kami sih bisa paham artinya. Tapi, kami tidak bisa kasih keluar (maksudnya, tidak bisa berkata dalam bahasa Bugis, Red)," katanya.

Letak Kecamatan Wonomulyo berdampingan dengan ibu kota Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Polman sendiri berjarak 246 kilometer dari Makassar atau enam jam perjalanan mobil. Waktu tempuh itu relatif cepat karena kondisi jalannya memang sudah bagus. Sebelumnya, untuk rute Makassar Polman dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam karena kondisi jalannya yang rusak.

   

Wonomulyo dulu merupakan sebuah distrik proyek penjajahan Belanda di Indonesia. Pihak kolonial bermaksud membangun basis pertanian dengan membuka lahan dari hutan. Pada 1937, ribuan orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogjakarta dikirim untuk mengerjakan proyek pembukaan lahan baru pertanian itu.

Di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terdapat kampung Jawa. Sebagian penduduknya warga keturunan Jawa dengan bahasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News