Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun

Empat Anak Mentas, Salimin Merasa Tugas Tuntas

Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun
Potret Keluarga Jawa setelah 125 Tahun

Bukan hanya teori, Salimin mempraktikkannya di dalam kehidupan keseharian keluarga besarnya. Misalnya, dalam berkomunikasi dengan anak-anak dan istrinya. Dia tetap memakai bahasa Jawa yang kental, selain dengan bahasa nasional Belanda dan bahasa pergaulan Taki-Taki.

Supoyo basa Jawa ora ilang. Nek basa Jawa ilang, berarti wong Jawa ugi ilang (Agar bahasa Jawa tidak hilang. Kalau bahasa Jawa hilang, maka orang Jawa juga hilang,” tegas dia. (*/c10/bersambung)

Masyarakat keturunan Jawa di Suriname kini bisa menikmati hidup dengan enak. Mereka memiliki segalanya. Wartawan Jawa Pos Arief Santosa yang kini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News