PPLI: Kerja Sama Diperlukan untuk Selesaikan Masalah Limbah Medis Banyuwangi
Fadel dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan prosedur dalam penanganan dan pengangkutan limbah medis di PPLI.
Dalam prosesnya, pegawai yang melakukan pengambilan di rumah sakit semua memakai alat pelindung diri (APD) khusus untuk mencegah paparan kepada para pekerja.
APD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Karyawan yang menerima atau mengambil juga tidak boleh membuka atau mengecek limbah karena akan langsung diarahkan ke insinerator untuk dibakar.
"Kami memastikan penanganan limbah medis ditangani baik dan profesional" ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sub Koordinator Analis dan Standarisasi Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Purwaningsih menuturkan bahwa pengolahan limbah medis di wilayahnya cukup baik.
Namun masih ada kendala perihal sumber daya manusia serta storage penyimpanan limbah.
Pihaknya pun menilai peran PPLI dalam pengolahan limbah medis di Banyuwangi sangat membantu.
Limbah medis harus ditangani dengan serius karena tergolong kategori bahan beracun dan berbahaya (B3)
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- Tenang, PPPK Tidak Perlu Khawatir soal Perpanjangan Kontrak Kerja
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Truk Kecelakaan di Jalur Jember-Banyuwangi, Macet Sampai 4 Kilometer