PPPK Dianggap Solusi Masalah Honorer K2, tapi kok Tidak Ada Jaminan Lulus?

PPPK Dianggap Solusi Masalah Honorer K2, tapi kok Tidak Ada Jaminan Lulus?
Massa honorer K2 Kabupaten Ngawi menggelar aksi di depan kantor Pemkab Ngawi, Selasa (25/9). Foto: Latiful Habibi/Radar Ngawi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Operator Pendataan Seluruh Indonesia (FOPPSI) Edi Kurniadi alias Bhimma mengaku masih bingun dengan kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah honorer K2.

Rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dianggap sebagai solusi masalah honorer K2. Tapi tidak ada jaminan kelulusan bagi honorer K2 dalam tes PPPK.

"Honorer K2 mengikuti PPPK tanpa ada jaminan kelulusan dan tanpa ada jaminan perpanjangan perjanjian kerja tahun berikutnya," kata Bhimma kepada JPNN, Kamis (21/2).

Bhimma mengaku, daripada ikut PPPK lebih baik kerja di perusahaan atau pabrik. Dia menuding rezim ini zalim karena honorer K2 yang sudah berpuluh puluh tahun mengabdikan diri tidak diperhatikan dan tidak dihargai sama sekali pengorbanannya.

BACA JUGA: Terungkap, Peraih Nilai Tertinggi Tes CPNS Malah tak Lolos

Honorer K2 yang sudah mengabdi paling rendah 15 tahun bekerja dan ada yang sudah di atas 30 tahun bekerja secara terus menerus sampai saat ini. Sekarang oleh rezim ini dibunuh cita-cita honorer K2 untuk bisa menjadi PNS.

PPPK Dianggap Solusi Masalah Honorer K2, tapi kok Tidak Ada Jaminan Lulus?

"Katanya presiden cinta rakyat Indonesia. Halo, Pak Jokowi, kami barisan K2 Indonesia tanggal 30-31 Oktober 2018 ada puluhan ribu honorer K2 tidur di aspal depan Istana, engkau terlantarkan. Engkau malah pergi ke Pasar Bogor. Apakah itu namanya cinta rakyat Indonesia?," kata Bhimma.

Tidak ada jaminan honorer K2 otomatis lulus menjadi PPPK alias pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News