Prabowo dari Keluarga Multiagama, Tak Mungkin Mau Bikin Negara Islam

Prabowo dari Keluarga Multiagama, Tak Mungkin Mau Bikin Negara Islam
IKUT REUNI: Calon Presiden Prabowo Subianto (berkacamata) saat menyampaikan sambutan pada Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Sudirman Said tidak terima dengan tuduhan yang menyebut jika jagonya menang pemilihan presiden maka Pancasila akan diganti dan Indonesia menhadi negara Islam. Mantan menteri energi dan sumber daya mineral itu mengharapkan tuduhan itu bisa dihentikan.

"Karena itu bukan saja fitnah, tetapi sebetulnya dorongan ke arah perpecahan," kata Sudirman di Jakarta, Kamis (28/3).

Sudirman mengatakan, Prabowo lama bertugas di TNI. Setelah berhenti dari TNI, katanya, Prabowo mendirikan partai politik dan terus berkomitmen menegakkan Pancasila.

Baca juga:

Prabowo Mengaku Dilabeli sebagai Pendukung ISIS

RI Tak Bersyariat, Kader Demokrat Ogah Capres Dites Baca Alquran

Prabowo dari Keluarga Multiagama, Tak Mungkin Mau Bikin Negara Islam"Seorang prajurit profesional sampai jenderal, kemudian masuk politik dan membangun parpol. Parpolnya basis tengah nasionalis religius. Sekelilingnya orang-orang yang multietnik, multiagama, keluarga agamanya bermacam-macam, itu disorot akan membangun negara Islam, bagaimana logikanya?” terang dia.

Dari situlah Sudirman meminta kubu Jokowi Widodo tidak menjadikan forum debat kandidat Pilpres 2019 sebagai ajang menyerang Prabowo dengan isu anti-Pancasila dan mau mendirikan negara Islam. Sebab, tak mungkin Prabowo mau mengganti Pancasila dan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Sudirman Said menyatakan, Prabowo lama bertugas di TNI dan akhirnya mendirikan partai politik yang terus berkomitmen menegakkan Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News