Pray for Lombok, Jumlah Korban Gempa Tembus 392 Jiwa

Pray for Lombok, Jumlah Korban Gempa Tembus 392 Jiwa
Masjid Jabal Nur di Desa Tanjung, Lombok Utara yang roboh dan menaranya miring akibat gempa berkekuatan 7 SR pada Minggu lalu (5/8). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Korban jiwa akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Catatan terakhir menunjukkan korban jiwa akibat lindu berkekuatan 7 SR pada Minggu lalu (5/8) itu sudah mencapai 392 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban jiwa gempa Lombok tersebar di sejumlah kabupaten yang ada. Jumlah korban jiwa terbanyak ada di Kabupaten Lombok Utara yang mencapai 339 orang.

Selanjutnya di Lombok Barat ada 30 korban jiwa, Kota Mataram (9 orang), Lombok Timur (10 orang), Lombok Tengah (2 orang) dan Kota Denpasar (2 orang).

"Sementara ini jumlahnya sudah 392. Korban kebanyakan meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," kata Sutopo dalam siaran pers BNPB, Minggu (12/8).

Sementara korban luka-luka mencapai 1.353 orang. Dari jumlah itu ada 783 orang luka berat, sedangkan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.

Kemudian untuk pengungsi ada 387.067 orang. Mereka tersebar di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 198.846 orang, Lombok Barat (91.372 orang), Kota Mataram (20.343 orang) dan Lombok Timur (76.506 orang).

“Lalu kerusakan fisik meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit musala rusak dan 20 unit perkantoran rusak,” papar dia.

Sutopo menambahkan, petugas di lapangan masih terus mendata korban maupun kerusakan yang ada. Pencarian terhadap korban jiwa pun terus dilakukan karena diduga masih yang tertimbun reruntuhan.(cuy/jpnn)


Catatan terakhir tentang korban gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mencapai 392 orang dan masih ada kemungkinan jumlahnya bertambah.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News