Presiden Ancam Tembak Mati, Puluhan Pejabat dan Polisi Menyerahkan Diri

Presiden Ancam Tembak Mati, Puluhan Pejabat dan Polisi Menyerahkan Diri
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: AFP

Kepala Kepolisian Nasional Filipina Ronald dela Rosa menyatakan, tidak ada bukti kuat untuk menahan 159 orang yang masuk daftar Duterte. 

’’Tapi, apa yang bisa saya lakukan? Presiden telah menyebut nama mereka dan mereka datang ke saya menyerahkan diri. Saya tidak bisa mengembalikan mereka begitu saja. Jadi, karena mereka sudah di sini, kami akan memproses mereka,’’ ungkap Dela Rosa.

Dia menyebutkan bahwa daftar nama yang dibacakan Duterte merupakan hasil gabungan informasi dari komite intelijen. Komite tersebut terdiri atas PNP, militer, dan Badan Peredaran Obat Filipina (PDEA).

Dela Rosa menegaskan bahwa daftar itu tidak dibuat berdasar rumor belaka. Juga bukan karena mereka orang-orang yang tidak mendukung Duterte pada pemilu lalu. ’’Presiden tidak sedangkal itu,’’ tegasnya.

Dela Rosa juga mengaku telah menegur para polisi yang masuk daftar Duterte. Sama dengan Duterte, Dela Rosa mengancam bakal membunuh anak buahnya jika mereka terus melindungi para pengedar obat terlarang maupun menjual kembali narkoba hasil sitaan.  

’’Saya malu. Kita seharusnya menjadi pihak yang menangkap orang-orang tersebut (pengedar narkoba Red), tapi kita malah melindungi mereka. Saya akan membunuh kalian jika kalian tidak berubah,’’ ujarnya kepada para patugas kepolisian. 

Para polisi yang terlibat dalam jaringan narkoba langsung dilucuti senjatanya. Setelah itu, proses penyelidikan dimulai. Jika memang ada bukti-bukti kuat, mereka bisa dituntut secara hukum dan administratif. 

Dalam daftar Duterte, ada dua pensiunan jenderal, prajurit, anggota paramiliter, hakim, dan mantan legislator. Kepala Hakim Agung Maria Lourdes Sereno meminta lembaganya saja yang memberikan hukuman kepada para hakim yang ditengarai nakal. 

MANILA – Tidak sampai 24 jam setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan 159 nama aparat pemerintahannya yang terlibat narkoba, puluhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News